FALCONRY & BERKUTCHI
Falconry (Training and technique)
Melatih raptor (Birds of prey) merupakan
sesuatu yang sangat rumit.Buku panduan yang berisi ratusan halaman dan petunjuk
dari falconer yang berpengalaman masih merupakan salah satu acuan terbaik untuk
mendalami seni falconry.Banyak variasi dan detail dari tiap raptor,species
raptor,serta karakteristik masing – masing raptor.Dalam kenyataannya,banyak
raptor yang di rawat dan di latih oleh falconer muda yang belum
berpengalaman.Falconer muda yang merasa buku pedoman yang ia miliki sudah lebih
dari cukup untuk memulai falconry.Nyatanya,pengalaman langsung para falconer
berpengalamanlah yang lebih diutamakan untuk dijadikan acuan dalam menghandle
raptor.bimbingan dari para falconer berpengalaman adalah hal yang wajib
dilakukan bagi para falconer pemula dalam menekuni falconry.Butuh waktu minimal
2 tahun atau lebih untuk seorang pemula sampai ia benar – benar siap untuk
berburu bersama partner mereka di bawah pengawasan seorang profesional
falconer.
1.Equipment
Peralatan yang wajib dimiliki untuk
partner dan falconer :
1.Hood
Dutch hood |
Falcon equipped with hood |
Hood digunakan dalam proses Manning (adaptasi).Berfungsi untuk mensosialisasikan burung dengan
dunia manusia dan untuk membuat burung tetap dalam keadaan tenang.Hood
digunakan dari awal latihan sampai akhir karir falconry burung
tersebut.Sangatlah penting untuk membuat hood yang ukurannya pas dengan ukuran
kepala partner.Jika ukuran tidak cocok,partner akan memberontak saat di pasang
hood dan akan mempersulit proses pelatihan.
2.Bell
Bell attached to anklets |
Falconry bell |
Dapat menggunakan 1 atau sepasang bell.Fungsi bell
adalah melacak keberadaan raptor dari kejauhan yang tersembunyi di balik dahan
pohon atau semak belukar.
3.Anklets
leather anklets |
anklets |
Berbahan dasar kulit.Digunakan di kedua kaki sebagai
pangkal dari Jesses
4.Jesses
Tali garis lurus yang terhubung langsung dengan
Anklets.Jesses berfungsi sebagai tali untuk mengaitkan swivel untuk raptor.
5.Swivel
swivel |
variasi ukuran swivel |
Untuk mencegah jesses terbelit dan tersangkut saat
burung sedang aktif dan tidak sedang berburu.
6.Weighing
scale
Digital weighing scale |
weighing scale |
Digunakan untuk menimbang berat burung dan
pakannya.Timbangan haruslah yang tepat dan presisi.Hal ini penting tertama
untuk raptor kecil.Perbedaan berat sedikit saja dari berat normal untuk terbang
dapat berakibat fatal.Terlalu ringan,raptor menjadi lemah,tidak bertenaga untuk
terbang,bahkan mudah terserang penyakit.Terlalu berat,raptor menjadi malas
untuk berburu dan mengalami penurunan respon terhadap falconernya.Pengukuran
berat badan merupakan salah satu hal yang paling penting dalam falconry.Tanpa
weight management,seorang falconer tidak akan mengalami kemajuan proses
pelatihannya.
7.Glove
Glove |
Glove untuk partner falcon |
Sarung tangan yang berbahan dasar kulit.Glove
berfungsi untuk merubah tangan falconer menjadi tempat yang nyaman untuk
partnernya bertengger.Untuk raptor jenis kecil,biasanya glove hanya menutupi
tangan sampai pergelangan tangan.Untuk handle jenis elang yang lebih
besar,Gauntlets digunakan.Gauntlets menutupi sampai siku falconer dan kadang
seluruh tangan dan bagian perlindungan di dada falconer.Sebaiknya sesuaikan
ukuran glove dengan tubuh partner.
8.Creance
creance |
variasi ukuran creance |
Tali yang panjang,tipis,dan kuat.Disambungkan dari
swivel / jesses ke pearch.Digunakan dalam sesi latihan FTTF (fly to the
fist).Creance digunakan sebagai tambahan pengamanan agar burung tidak terbang
dan hilang dalam awal – awal proses pelatihan.
9.Perch
Bow perch |
Block perch untuk falcon |
Tempat
partner bertengger saat istirahat atau weathering ( menjemur ).Untuk eagle dan
hawk class,bentuk perch yang lazim digunakan adalah meng perch dan bow perch.Untuk
falcon adalah block perch.
10.Whistle
variasi whistle |
custom whistle |
Peluit
yang berfungsi untuk memanggil partner anda.Agar peluit dapat berfungsi sebagai
alat panggil,biasakan untuk meniup peluit saat partner makan dan menelan.Hal
ini dilakukan agar partner mengingat suara peluit anda sebagai panggilan makan.
11.Squirt bottle
Squirt bottle |
Spray bottle |
Alat
yang digunakan untuk memberi minuman dan memandikan partner anda.Bath pan ( wadah mandi dan minum )
biasanya digunakan jika partner ditempatkan di mews.
2.Pakan
Ada beberapa variasi teori yang
digunakan dalam pemberian pakan partner falconry.Di Eropa,pemberian pakan
daging didasarkan pada jumlah nutrisi yang terkandung dalam daging untuk
mengendalikan rasa lapar burung.Mereka juga menambahkan material kasar lain
seperti bulu dan kerikil halus agar sistem pencernaan mereka bekerja dengan
baik.Raptor membutuhkan bulu mangsanya untuk membersihkan tembolok.Sebagian
besar bulu tersebut tidak dicerna,setelah membersihkan tembolok dengan
bulu,raptor memuntahkan bulu tersebut yang disebut Casting.Di Amerika,falconer memberikan pakan utuh kepada partner
mereka seperti tikus,tupai,atau burung kecil.Pemberian pakan secara utuh dapat
membantu falconer untuk pemberian nutrisi pada burung dan juga falconer tidak
perlu menambahkan material kasar untuk pencernaannya.Semua raptor hanya sedikit
mengkonsumsi pakan yang bersifat karnivora.
3.Hubungan antara falconer dengan partner
Dalam seni falconry,burung muda yang
sudah tumbuh sepenuhnya dilatih melalui Operant
conditioning.Menggunakan makanan untuk hadiah sebagai positive reinforcement.Tidak seperti kebanyakan hewan peliharaan
lain,raptor adalah hewan yang tidak membutuhkan hubungan kasih sayang dengan
falconer.Raptor tidak mencintai falconer mereka,raptor tidak memiliki tujuan
untuk menyenangkan falconer mereka,raptor hanyalah oportunis yang melihat
falconer mereka sebagai sumber makanan dan perlindungan yang
terbaik.Bagaimanapun juga,tetap ada ikatan antara falconer dengan raptor
mereka,Ikatan kepercayaan satu sama lain.Raptor percaya falconer tidak akan
mengambil jatah makannya,falconer juga percaya raptor akan terbang dan kembali.
4.Wild Caught ( Tangkapan liar )
Seekor burung yang ditangkap dalam
umur juvenille (remaja) disebut passager.Jika
ditangkap dan tidak diperlakukan secara baik dan benar,persentase
kemungkinan passager mati antara 30% –
70%.Hal ini dikarenakan rentannya cara penganan terhadap juvenille raptor.Jika
salah handle,besar kemungkinan raptor tersebut kehilangan insting berburunya (imprint) dan mati di alam liar.
Dan burung yang ditangkap dalam
keadaan dewasa (mature) disebut Haggard.Raptor dalam kondisi Haggard
umumnya tidak dapat digunakan untuk falconry.Karena mereka tumbuh dan besar di
alam bebas,walaupun falconer telah melewati tahap manning,besar kemungkinan
haggard ketika diterbangkan untuk berburu lebih memilih untuk berburu sendiri
dan resiko kehilangan sangat besar.
5.Imprinted Vs Non-Imprinted Captive breed birds
Partner untuk falconry yang ditangkap
di sarang dalam keadaan belum dapat terbang dan masih banyak bulu disebut eyass.Dalam kondisi yang sama,seekor
raptor yang di ambil dari penangkaran disebut captive breed eyass.Seekor eyass dapat menjadi yang terburuk maupun
yang terbaik dari seekor partner falconry.Mereka tidak pernah mempelajari dan
merasakan bagaimana rasa takut terhadap manusia.Sehingga raptor seperti ini
memiliki resiko kehilangan yang sangat kecil.Tidak seperti passager atau
haggard yang memiliki insting tinggi terhadap keberadaan manusia.Tetapi,dengan
terbiasanya seekor raptor yang di ambil dari eyass terhadap keberadaan
manusia,mereka tidak memiliki rasa “takut” untuk dapat menghormati
falconer.Hasil dari pengambilan eyass seperti ini biasanya burung tersebut menjadi
“food-aggresive” dan juga footy / sticky (mencengkeram
sangat keras di tangan falconer).Dibutuhkan pelatihan yang khusus untuk
menghilangkan kebiasaan buruk ini.
Falconer - falconer yang
berpengalaman telah menemukan metode untuk mengatasi tingkah laku yang tidak
diinginkan dari imprint tersebut.Tetapi metode ini benar – benar memakan waktu
dan dedikasi yang tinggi selama kurang lebih 3 bulan.Selama 3 bulan,jangan
biarkan eyass merasa benar2 lapar.Jaga terus asupan pakannya secara
berkala.Eyass juga harus diletakan di daerah yang dekat dengan manusia secara
penglihatan dan pendengaran.Hal ini untuk memberikan pemahaman kepada eyass
bahwa kedatangan manusia bukan berarti kedatangan makanan.Burung seperti ini
masih sangat imprinted terhadap manusia,tapi bukan food-imprinted.Jadi burung
tersebut tidak akan menyerang atau berteriak kepada falconer untuk mendapatkan
makanan.Untuk memastikan hal tersebut tidak terjadi,biasanya eyass dimasukan ke
mews / kandang yang besar dan letakkan makanan di dalam kandang tersebut.Biarkan
ia mencari sendiri dan jangan menyodorkan makanan secara langsung seperti yang
dilakukan induk mereka di alam bebas.Dengan mencari makan sendiri,eyass
tersebut tetap terjaga insting untuk berburunya dan memahami anatomi tubuh dan
fungsinya serta belajar untuk menggunakan sayapnya.
Melatih BOP (Birds of prey)
Berikut ini adalah langkah – langkah
detail dalam melatih raptor yang harus diikuti oleh falconer pemula yang sudah
memiliki partner hawk/falcon/eagle.Dimohon untuk mengikuti langkah – langkah
pelatihan secara baik dan benar demi partner anda.Meskipun langkah – langkah
pelatihan ini di buat agar falconer pemula dapat melatih partner mereka hingga
free fly,tetap disarankan untuk berkonsultasi dan minta bimbingan kepada
falconer yang berpengalaman dalam hal menentukan partner karena tiap species
memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing.
Metode pelatihan untuk passager dan
haggard adalah sama.Eyass memerlukan penanganan yang berbeda.Secaraumum,metode
pelatihan untuk eyass adalah menjauhkan gambaran bahwa sumber makanan bukan
berasal dari falconer,tetapi umpan hidup.Pelatihan untuk falcon juga berbeda di
tahap creance dari eagle atau hawk.Hal ini karena dalam pelatihan falcon,lure(umpan)sangat berperan penting.
Melatih raptor harus didasarkan pada
ikatan saling menghormati,rangsangan terhadap makanan,kesabaran dan
kepercayaan.Jangan pernah sekalipun bertindak kasar terhadap partner anda.Kasar
terhadap fisik sangat dilarang.Dan jangan pernah sekalipun membuat partner anda
kelaparan untuk mencapai proses pelatihan yang diinginkan.Hawk dan falcon
sangat tidak bisa menjalin hubungan karena rasa lapar.Rasa percaya raptor
timbul karena perlakuan falconer terhadap raptor.Rutinitas memberi pakan
berkualitas,mencukupi segala kebutuhannya,memberi rasa bersih,aman dan tenang,adalah
hal dasar untuk menumbuhkan kepercayaan partner.
Passager dan haggard akan terlihat
takut saat didekati manusia.Rasa takut ini harus diatasi untuk mendapatkan
kepercayaan.Saat partner baru sudah dipasang aylmeri set ( anklets dan
jesses ) naikkan ke atas glove dan berikan tidbit ( potongan kecil daging sapi ).Kebanyakan raptor,rasa laparnya
tidak dapat mengalahkan rasa takutnya untuk mengambil tidbit tersebut pada
pertama kali.Yang harus dilakukan adalah pasangkan hood pada partner atau
masukan partner ke tempat yang gelap di atas pearch.Berikan minum dengan cara
menyemprot secara halus ke arah paruhnya.Air yang berkumpul di paruh akan
diminum oleh partner.
Ulangi lagi proses di atas pada hari
ke 2.Jika partner masih belum mau makan,jangan takut.1 – 3 hari partner anda
dapat bertahan tanpa makanan ( partner besar yang berbobot lebih dari 700 g
).Sementara falcon dan raptor yang lebih kecil ( dibawah 700 g ),memiliki daya
tahan 1 – 2 hari dapat bertahan tanpa makanan.
Tips untuk partner yang masih tidak
mau makan adalah ketika gape (
paruhnya terbuka sedikit ) masukan tidbit,dan dorong dengan jari secara
perlahan,lalu berikan air minum dengan cara disemprot secara halus.Rasa dari
daging tersebut akan memicu nafsu makan partner.Setelah partner menelan suapan
daging pertama,berikan lagi tidbit dalam potongan kecil.Perhatikan mata
partner,dia akan memfokuskan pandangan dari wajah falconer ke tidbit yang
ditawarkan.Pada masa ini,rasa laparnya mulai mengalahkan rasa takutnya terhadap
manusia.Jika tembolok partner sudah penuh atau dia menolak makan,kembalikan ke
pearch dan ulangi lagi nanti.Jika dia masih terlihat lapar dan merespon tidbit
yang diberikan,mulai turunkan tangan anda yang ada tidbit dari dada ke bawah
secara bertahap,sampai partner berani mengambil tidbit di tangan falconer yang
sejajar dengan kakinya.
Sekarang partner sudah mulai berani
mengambil makan sendiri dari glove.Berikan jarak antara partner,glove,dan
tidbit yang falconer pegang.Biasanya,partner akan berposisi aneh untuk berusaha
mengambil tidbit tanpa meloncat dan terbang.Insting laparnya akan mendorong
partner untuk berusaha mendapatkan makanan tersebut.partner akan melangkah ke
atas glove falconer dan memakan tidbit yang diberikan.Ulangi langkah tersebut
dengan jarak yang semakin jauh antara partner dan glove.
Pada tingkat ini,ada 2 hal yang
seharusnya partner sudah dapatkan;pertama,partner mulai terbiasa dengan dunia
manusia dan seluruh hal asing di dalamnya,suara mobil,gonggongan anjing,dan
suara – suara lain yang belum pernah dia dengar sebelumnya dan bawa dia ke
outdoor.Jangan bawa ke luar dulu sebelum partner FTTF.Falconer harus yakin
kalau partnernya sudah menerima dan paham bagaimana kehidupan sebagai partner
falconry.
Sekarang saatnya menggunakan creance.Tali
yang panjang,tipis,ringan,dan kuat untuk masuk ke tahap pelatihan selanjutnya.Tahap pertama,gunakan creance dengan
panjang 10 m.Pastikan tempat latihan berbentuk halaman yang cukup lapang dan
luas untuk terbang partner.Berikan tidbit di atas glove dan partner seharusnya
melompat ke tangan falconer untuk mendapatkan tidbit seperti pada awal tahap
pelatihan.Perjauh jaraknya tiap partner melompat untuk mendapatkan
tidbit.Mundur jauh sampai jaraknya memaksa partner anda untuk terbang mengambil
tidbit.Jika partner terbang kembali ke perch dan menaikkan satu kaki,maka dia
sudah cukup kenyang atau dia blm manning dengan baik untuk tahap pelatihan ini.Lakukan
tahap manning dan ulangi lagi cara ini keesokan harinya.
Jika partner sudah cukup cepat
merespon glove falconer,latihlah partner anda sepanjang creance yang
ada.setelah 10 m partner merespon glove dengan baik,tambah panjang creance menjadi 20 m.Ulangi lagi
proses pelatihan FTTF.Dalam tahap kedua,partner
seharusnya sudah mengerti bahwa tiap dia bertengger di glove falconer,dia akan
mendapatkan makanan.Pada tahap ini juga,partner akan merespon glove falconer
dan terbang cepat tanpa keraguan.Jika falconer menunggu lebih dari 1 menit dan
masih harus memanggil,membunyikan peluit,dan mengerakan tangan untuk membuat
partner FTTF,maka partner belum siap untuk tahap selanjutnya,Free Flight.Ulangi
terus tahap FTTF sampai falconer yakin partner telah merespon glove dan suara
pluit dengan baik.Lakukan WM (Weight Management ) tiap hari sebelum dan sesudah
partner berlatih.Catat dan awasi terus perkembangan partner berdasarkan pada
WM.Pada berat berapa partner memiliki respon yang tinggi,dan pertahankan berat
partner di kisaran berat tersebut.WM sangatlah penting untuk menjaga dan
memfokuskan partner terhadap falconer.
Dalam pelatihan free flight,falconer
wajib menyiapkan lure ( umpan ) sebagai pengaman tambahan jika partner terbang
tidak ke tangan falconer.Biasakan dan latih partner dengan lure.Isi lure dengan
daging porsi penuh,dan sesekali dalam proses pelatihan gunakan lure.Selingan
latihan lure untuk membuat partner memahami kalau lure sama dengan perut yang
kenyang.Saat partner menangkap lure,tutupi lure dari penglihatan parnter dengan
glove.Jepit tidbit dengan keras agar tidak tertarik dan memaksa partner untuk
menggunakan cakarnya.Saat partner menggunakan cakar,angkat dia ke glove dan
sembunyikan lure dari penglihatan partner.
Jika partner seekor falcon,pada tahap
ini lure memegang peranan yang sangat penting.Falconer memutar lure untuk
memancing partner menerkam,saat lure hampir diterkam,falconer mengubah arah
lure sehingga partner merasa tertantang untuk mendapatkan lure tersebut.Metode
pelatihan untuk falcon ini disebut keep away game,sebuah permainan yang
mengasah kemampuan dan ketepatan.Dalam permainan ini,tugas falconer adalah
memutar lure dan menarik lure saat partner hampir mencengkeramnya.Partner akan
tertantang untuk terbang lebih cepat,menukik lebih tajam,bahkan membaca gerakan
tangan falconer.Sisipkan tidbit pada lure,lakukan terus permainan ini hingga porsi
makan partner terpenuhi.
Untuk eagle dan hawk,mereka memiliki
kebiasaan menjadi “buta” terhadap falconer jika berada di tempat tinggi.Ini
bisa terjadi karena partner terlalu gemuk,belum termanning dengan baik,atau
partner merasa di tempat tinggi lebih nyaman daripada dekat dengan daratan.Cara
yang harus dilakukan oleh falconer adalah meletakan partner di posisi yang
lebih tinggi dari falconer,kurang lebih 2 m – 3 m.Metode ini melatih partner
untuk terfokus pada falconer dari tempat yang tinggi.Jangan memilih pohon untuk
metode latihan ini.Karena pohon rentan membelit creance yang membuat partner
akan tergantung dan merupakan bentuk penghinaan bagi partner.Hal ini sama
sekali tidak boleh terjadi dan apabila terjadi,falconer akan mengalami
kesulitan untuk latihan dari tempat tinggi lagi.Karena raptor yang terbelit
tersebut merasa trauma terhadap posisi yang lebih tinggi daripada falconer.
Setelah terlatih terhadap
lure,partner mulai masuk tahap free flight.Berdasarkan falconer yang
berpengalaman,ada beberapa kriteria untuk meyakinkan falconer pemula bahwa
partnernya siap untuk free flight;respon apabila falconer mengangkat
glove,respon terhadap suara peluit,dan respon partner melihat falconer
mengambil tidbit di tas.Dalam tahap ini,lepas creance partner,cast
off ( gerakan mendorong tangan untuk menerbangkan partner dari glove )
partner,dan panggil kembali.Jika partner hinggap di pohon,gunakan peluit.Jika
peluit kurang merespon,gunakan lure yang sudah diselipkan daging.Partner akan
terbang ke glove atau mengejar lure.
Dari tahap manning sampai free
flight,selalu WM partner untuk menjaga berat badan untuk respon yang cepat.Saat
free flight,kondisi berat badan wajib dalam keadaan optimal ( respon tercepat
).Lakukan pemanasan untuk free flight sebelum partner masuk hunt spot.
Setelah
hubungan kepercayaan telah terjalin dan mengandalkan satu sama lain,falconer
dan partner masuk hunt spot.Kondisi partner tidak menggunakan hood,dan khusus
untuk falcon,segera cast off.untuk jenis hawk,teknik berburu mereka biasanya berburu
di udara,soaring ( terbang memutar mengintai mangsa ),dari perch,atau
langsung dari glove falconer.Saat partner lepas dari tangan,falconer yang
menjadi pelayan partner.Tugas falconer adalah mencari mangsa untuk diburu oleh
partner.Kemudian partner akan mengejar mangsa,menampilkan aksi manuver udara
yang menakjubkan.Untuk eagle dan hawk,mereka dapat mengandalkan fisik untuk
berburu mangsanya,sedangkan falcon dapat stoop ( menukik ) hingga kecepatan
240 mil / jam.Bagi falconer,pertunjukan manuver – manuver dari partner
merupakan hadiah dan penghargaan tertinggi atas hasil latihan yang
panjang.Falconer menjadi penonton terdepan dalam menyaksikan aksi manuver
terindah di dunia.
Hawk
dan eagle class tidak dilatih menggunakan lure.Mereka terbang dari satu pohon
ke pohon lain dan falconer mencari buruan mereka.Falconer untuk eagle dan hawk
menggunakan tidbit pada glove untuk memindahkan partner dari pohon ke
pohon.Saat menemukan mangsa,falconer akan memanggil partner dan cast off untuk
memburu mangsa.Falconer untuk eagle dan hawk class sering menggunakan metode jump
training ( latihan melompat )dari ketinggian 1 m – 2 m.Raptor
dikondisikian untuk loncat tinggi menuju glove yang berada di satu garis
vertikal dengan partner.Partner dilatih untuk menjejak kaki sekuat tenaga dan
melatih otot sayap karena untuk jump up,partner harus mengepakan sayap secara
kuat dan cepat.Jump training sangat efektif untuk meningkatkan kekuatan dan
stamina partner.
v Berkutchi art of Falconry
Berkutchi with his partner |
Berkutchi |
Golden Eagle (Aquila Chrysaetos) |
Golden Eagle berburu rubah |
Golden Eagle
adalah burung pemangsa yang besar,energetic,dan lincah di udara,memiliki tinggi
85 – 90 cm dan berbobot 3 – 6,5 Kg.Dengan nama asli dari Turki,yang lazim
digunakan di ukraina sampai sekarang adalah Berkut,dikenal juga di
daerah asia dengan sebutan Khalzan.Republik Ceko dan Slovakia
menyebutnya Orel Skalni,di Polandia dikenal dengan nama Orel
Przedni dan di Hungaria,Szirtisas.Di German disebut Steinadler
dan di Finlandia,Kotka.
Dalam
klasifikasi taksonomi,Golden eagle tergabung dalam kelas elang.Mempunyai sayap
yang panjang,lebar,dengan cakar yang kuat,dan paruh yang tajam.Betina berukuran
lebih besar dari jantan,tetapi memiliki warna bulu coklat gelap yang sama.Pada
bagian belakang kepala dan leher,berwarna kemerah-merahan.Burung muda memiliki
warna buntut yang lebih terang dengan garis hitam tebal.Karakter morphologhy
Golden eagle dapat berbeda-beda tergantung pada daerah asal.
Berkutchi adalah falconer yang berburu
dengan Golden Eagle.Berkutchi dihormati sebagai orang yang mampu dan memiliki
pengetahuan yang cukup untuk menghandle dan melatih Golden eagle.Dalam
kehidupan orang mongolia,teknik untuk melatih BOP dimulai sejak kecil.Burung
yang biasa digunakan pada tahap awal latihan adalah Sparrow hawk atau
Hobby.Setelah melewati tahap awal,para pemburu muda mencoba kemampuan mereka
dengan melatih Gyrfalcon,Saker,Peregrine,dan Goshawk.Setelah kemampuan mereka
dinilai cukup,mulailah pelatihan partner yang paling berbahaya,Golden eagle.Melatih
Golden eagle merupakan sesuatu yang sulit,bahkan oleh berkutchi yang
berpengalaman.
Pemburu muda yang akan memulai melatih Golden
eagle,diawasi dan dibimbing secara ketat oleh yang lebih tua yang memilki
kemampuan dan pengetahuan yang cukup.Proses pelatihan merupakan sesuatu yang
rumit dan panjang.Dibutuhkan dedikasi yang tinggi untuk melatih Golden eagle
yang masih muda.Berkutchi falconer,yang kebanyakan adalah orang yang sudah
berumur,sangat detail dan teliti dalam menilai seekor burung sebagai pemburu
yang baik.Rahasia menjinakan Golden eagle diturunkan secara turun – temurun
dari ayah ke anak,bahkan ke cucu mereka tentang karakteristik Golden eagle yang
baik untuk berburu.Hal ini sangat krusial,karena master dan partner akan
menjalin hubungan persahabatan selama30 tahun lebih.
Dalam metode
asia,ada 2 cara untuk mendapatkan golden eagle,mencari sarang dan menangkap
yang masih bayi.Cara dan waktu yang tepat untuk mendapatkan bayi dirahasiakan
secara turun temurun.Bayi Golden Eagle yang di dapat kemudian dilatih teknik
berburu.
Cara lain adalah
menangkap elang yang sudah dewasa,yang sudah memiliki kemampuan untuk berburu
sendiri.Memilih elang yang kuat dan lincah juga penting dalam cara
ini.Berkutchi muda mengamati elang ini dalam waktu yang panjang.Menilai apakah
elang muda tersebut akan menjadi pemburu yang hebat dan juga mengamati pola
elang tersebut.Setelah menentukan elang
yang akan di tangkap, jaring,perangkap,dan umpan disiapkan.Setelah elang yang
akan di tangkap memakan mangsa,para pemburu segera mengejar elang
tersebut.Dengan daging yang penuh pada tembolok,seekor golden eagle dapat
terbang setinggi 100m sejauh 4 – 5km dengan memanfaatkan angin.Setelah 4 –
5km,elang tersebut harus mencari tempat untuk beristirahat.Setelah para pemburu
mendekat,elang tersebut dipaksa untuk terbang lagi,kali ini hanya dengan
ketinggian 50m dan jarak sejauh 1 km.Dengan kondisi kelelahan dan dikejar para
pemburu,elang tersebut akan terbang lagi tetapi hanya mampu setinggi 20m.Saat
elang membutuhkan istirahat lagi,saat itulah para pemburu mendekatinya,dan
langsung menutupnya dengan kain goni yang hangat untuk mencegah trauma.
Setelah
ini,tembolok elang di bersihkan menggunakan campuran teh atau air gula agar
proses pelatihan dapat dimulai segera.Pelatihan pertama adalah agar elang tidak
menyerang pemiliknya.Selama beberapa hari,elang tidak diberikan makan dan tidak
dibiarkan tidur.Master elang tersebut juga tidak tidur selama beberapa
hari.Masternya duduk dekat elang,menyanyi,dan memainkan alat musik.Setelah
beberapa hari tidak makan dan tidur,elang kelelahan menjadi terbiasa terhadap
lingkungan manusia dan mengambil makan dari tangan masternya.Ini merupakan
tanda bahwa elang menerima persahabatan manusia tetapi tidak pernah merasa
dikalahkan.Sejak saat itu dan kedepannya,elang bukan menjadi budak berkutchi
tetapi partner dalam berburu.Dimulailah latihan panjang dimana elang akan
dilatih untuk mempelajari dan menguasai teknik – teknik berburu